Rabu, 02 November 2011

Kalimat simple namun sering terlupakan :)

Seseorang bercerita, aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga. Memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata,"

Ini adalah Seksi Penerimaan.
Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah, diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian,....
aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang. lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.

Malaikat-ku berkata,
"Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman.
Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat
yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil.

Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku.

Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih".


"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat.

"Cukup berkata,
'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan' ".

"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, Pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

Juga.... Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"[i]Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat [/i]....Maka,engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".

"Jika,........ engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,atau kematian ... M a k a,....engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang didunia.

"Jika,....orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... Maka,.....engkau termasuk orang yang sangat jarang.

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka,.....
engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan emua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.


Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu.

Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa dirahmatiNya kita semua.

Gaji Minimal Untuk Menikah


Seorang temen pernah bertanya: “Eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cumaRp***** bisa ga ya? Cukup ga ya?
Hmmm…..

Maka dari pertanyaan itu dibuat survey asal, dan berikut adalah daftarpengeluaran standar bulanan setelah merit. Sekedar berbagi aja, buat temen2 yangmungkin juga mengalami "Matery after merit phobia syndhrome"..

Daftar anggaran bulanan:
-------------------------------(asumsi :disusun berdasarkan skala proritas,disusun dengan sangat2 relatif, danberdasarkan basic needs standar menengah ke bawah).

1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah Rp. 5.000. Maka makan 3x sehari,kali 2 orang(karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran aja), kali 30 hariadalah : Rp. 900.000.
*Tips :Rajin ke kondangan, walimahan, atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya,pasti lebih ngirit.

2. Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masihgalak, dan punya anjing belum jinak. Maka dana untuk kontrakan sekitar Rp.500.000/bulan.
*Tips :Tinggallah di Pondok Mertua Indah. Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada. Dipondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk "makan ati" (^__^)

3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrikadalah Rp. 100.000/bulan.
*Tips :Jangan pake AC, cukup AC (Angin Cendela). Jangan suka main Plestesyen (PS),cukup main monopoli,sudamanda atau gaple, domino ama istri terasa lebihromantis.

4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit rit, makauntuk ongkos bensin dan servis adalah Rp. 100.000.
*Tips :Gunakanlah Bensin campur! (Maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit). Atauikutlah “Nebeng Fans Club”, dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yangditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebihmenyenangkan.

5. Komunikasi
Dengan asumsi pake CDMA yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasiberdua adalah Rp. 100.000.
*Tips :Pakelah "FREN" yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggalbilang “Freeen…minjam HP nya dong freen…”)

6. Keperluan Sehari Hari
Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb. Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat,manikyur, pedikyur, kukyur2 maka alokasi dana untuk ini sebesar Rp.50.000.
*Tips :Mandi kalo perlu saja. Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali. Untuk ngiritodol kembalilah memakai tumbukan batu bata

7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baruwekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar Rp. 50.000.
*Tips :Jaga kesehatan. Jangan begadang…kalo tiada artinya…begadang bole saja…asalkansambilronda (halah!!)

8. Entertaiment
Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisalaah sekali2 nomat (nonton hemat, bioskop),liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2.
KesimpulanJadi, dapat kita simpulkan…Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah sebesar:

Rp. 1.800.000/ bulan..

(busyeeett dah…masih gede juga ya)

Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah, untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada. Kalopun masih ‘besar pasak daripada tiang’ Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang…ataauu. ..ga usah pake pasak, tapi dipaku aja!
Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah (Serius Mode : On)....

Yaitu, Berkah Menikah..

Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoa.Selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting! OK!

We called 'Lingkaran Setan'


"KAPAN NIKAH???"
 "UDAH, JANGAN MILIH-MILIHLAH!!!"
 "JANGAN LAMA-LAMA!!!"
 "JANGAN KEJAR KARIER TERUS DONG!!!"

Tiba-tiba kalimat-kalimat norak diatas sering saya dengar dari orang-orang disekitar saya....menyebalkan sekaliii!! dan mungkin banyak dialami juga sama sebagian besar dari kalian semua (sorry buat yang udah punya pasangan hehehhe...).

KAPAN NIKAH???
 Ya nda tau! emang kenapa sih kalo saya masih pengen sendiri?
Memangnya ini bakalan membuat penipisan lapisan ozon makin cepat dengan kesendirian saya.
 Pertanyaan sebenarnya : KAPAN NIKAH??? Mas .... dah nungguin tuh!!.

SUDAH JANGAN MILIH-MILIH!!!
 Kok jangan milih-milih sih? MEMILIH ITU PENTING.
Pada saat saya memutuskan untuk menikah dengan si A dan bukan si B, berarti saya sudah melakukan pemilihan. Pada saat saya memutuskan untuk menikah dengan pria yang seiman dan bukan yang beda kepercayaan, berarti saya sudah melakukan pemilihan. SIAPA BILANG JANGAN MILIH-MILIH!!!.

Pertanyaan sebenarnya : SUDAH JANGAN MILIH-MILIH YANG LAIN. He has all the best for you....

JANGAN LAMA-LAMA!!!
 LHAAAA....memangnya saya si Bram (nama kucing tetangga) yang nda bisa liat kucing betina, langsung dikejar-kejar buat dikawinin.
 Dua pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama di waktu pendekatan atau pacaran daripada mengambil keputusan gegabah dengan resiko menyesal seumur hidup.
 Pertanyaan sebenarnya : JANGAN LAMA-LAMA!!! Dia sudah nda sabar tuh !!!

JANGAN NGEJAR KARIER TERUS!!!
 Saya nda ngejar karier, saya ngejar gajinya doing hahaha.......
nikah itu butuh modal dan modal itu harus dikumpulin sedikit demi sedikit bukan jatuh dari langit.
 Pertanyaan sebenarnya : JANGAN NGEJAR KARIER TERUS!!! Toh karier kamu disini tetap bakalan jadi staff sampe bau apek nda bakalan jadi MANAJER (duduk dikursi manajer saja). Kasiha....aan deh lu!!!.
 Saya justru ngeri melihat teman-teman saya yang berlomba-lomba nikah, kalo saya tanya alasannya pasti karena umur, desakan orang tua yang mulai malu karena anak gadisnya gak laku-laku, takut dibilang perawan tua (dilombakan dimana, PON, ASEAN atau dimana, koq saya nda pernah dengar ada perlombaan Nikah? Pas 17-Agustusan kali ye??).
 Ketakutan-ketakutan itulah yang membuat teman-teman saya "tutup mata" terhadap setiap perbedaan yang justru sebetulnya sangat penting untuk dipertimbangkan pada masa pacaran. Apakah memang "saya itu tulang rusuknya dia" (buat yang cewek)....atau apakah "dia tulang rusuk saya" (buat yang cowok), (paling enak kalo tulangnya dibikin sop rusuk n sup tulang ho..ho..).
 Mereka punya prinsip yang penting nikah dulu. Mereka dengan gampangnya berpikir bahwa karakter buruk yang sudah tertanam selama berpuluh-puluh tahun didalam diri "sang kekasih" bisa hilang begitu saja pada saat menikah (nda hilang begitu saja, tapi bisa sampe lama boo).
 Saya tahu mungkin banyak yang nda setuju dengan pendapat saya, tapi saya nda mau menikah hanya karena masalah umur, siapa sih yang berhak ngasih patokan umur seseorang untuk menikah? siuapa sih yang berani jamin bahwa nikah di umur 25 tahun akan lebih bahagia dari yang nikah di umur 30 atau lebih?

 Coba liat di catatan sipil, angka perceraian paling tinggi terjadi pada pasangan yang menikah pada umur yang mana(kalo udah dapat datanya, kasih tau ya...soalnya saya sendiri ndak pernah ngecek hiiiiiiii...).

 Malah menurut saya menikah diusia 30 atau lebih itu banyak sisi baiknya, karena disitu biasanya emosi seseorang sudah lebih stabil, kedewasaan temperamen sudah mulai terbentuk, persiapan materi cukup memadai (materi itu tetap harus masuk dalam pertimbangan donk, kan gak bisa bayar listrik sama bayar telepon pake surat cinta).
 Saya juga nda mau menikah karena desakan orang tua atau karena takut dibilang perawan tua, yang ngejalanin pernikahan itu kan saya bukan mereka, yang bakalan tanggung semua resiko kalo ada masalah kan saya bukan mereka, perkawinan kan bukan tuk dibuat main-main apalagi trus kawin - cerai.
 Kebayang nda tuh kalo sampe salah milih bakalan sengsara seumur hidup.
 GUBRAKKK....!!!

JADI KAMU NDAK PENGEN NIKAH? 
Saya pasti pengen nikah tapi dengan alasan yang tepat, saya pengen nikah karena saya menyadari bahwa hidup ini terlalu berat untuk dijalani sendirian (ceileee...puitis amat euya), saya pengen nikah karena saya menyadari saya membutuhkan seseorang yang bisa saling mendukung dalam segi spiritual dan material, saya pengen nikah karena saya butuh menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi (hihihi....jadi malu nih), dan masih banyak lagi...bla..bla...bla...tapi yang jelas nda bisa ditentukan kapan waktunya, bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah sama yang DIATAS (beriman bangeet yah).

 Pertanyaan berikutnya....Kenapa perkawinan bisa bertahan ?
Jawabnya sederhana : karena KOMITMEN !!
 Kita berkomitmen untuk hidup bersama dengan orang yang sangat berbeda dengan kita. Kita berkomitmen untuk mengisi segi-segi yang kurang dari pasangan kita. Sama seperti kita juga menerima dia untuk mengisi kekurangan kita.
 Justru semakin banyak kekurangan pasangan kita, maka semakin berguna hidup kita. Dan semakin banyak kekurangan kita, semakin banyak kita menerima dari pasangan kita. Kekurangan itu tidak semakin berkurang dengan bergulirnya waktu...tapi terus bertambah. Dan kita pun akan semakin banyak harus mengisi kekurangan pasangan kita, sementara kita juga semakin banyak menerima dari pasangan kita. Kalau kita sudah malas berkomitmen, maka perkawinan sudah diambang pembubaran. Tidak perlu menunggu orang kedua atau ketiga. Semua itu ada dari dalam diri kita sendiri.
 Jadi begitulah....kalo memang belum siap berkomitmen....biar pun pacaran 10 tahun...20 tahun....seyogyanya nggak usah married.
 Biar saja orang lain yang cape komentar. Toh yang akan menjalankan hidup berkeluarga nanti adalah kita berdua...dan kelak anak-anak kita juga. Memang ada yang bilang, ngapain pacaran lama-lama....kalau sudah ada yang mau ya langsung saja.
 Itu juga oke....bagaimana kita mampunya saja berkomitmen. Ada yang bilang, perkawinan itu seperti main judi. Tapi judi kan seperti tebak-tebakan....untung-untungan.
 Padahal perkawinan bisa dipelajari. Saya bilang, perkawinan itu seperti sekolah tanpa akhir....tanpa ijazah...tiap hari kita belajar, tiap hari kita ujian....dan uji ketahanannya harus seumur hidup.

 Satu hal...tidak ada perkawinan yang ideal!!!. Setiap pasangan memiliki pola sendiri. Jadi kita sendirilah yang membuat perkawinan itu ideal apa tidak. Jadi jangan mencontek perkawinan orang lain....karena kita bukan menikah dengan salah satu pasangan yang ideal itu.....dan kita pun bukan pasangan ideal dari orang yang ideal diluar sana. Yang cocok untuk orang lain, belum tentu ideal untuk kita. Yang cocok untuk kita, belum tentu ideal buat orang lain.

Buat yang sudah married...
Mohon maaf kalau tidak sesuai dengan pakemnya.
 Untuk yang belum married (like me...hehe..).....go ahead...
Hidup ini punyamu sendiri kok...

Memilih menikah sekarang atau besok, adalah pilihan hidup masa depan...
Kalau mau belajar coba-coba ya monggo...ntar yang sengsara kan diri sendiri.....wakakakakakak

"Take the first step in faith. You don't have to see the whole staircase, just take the first step"

Sabtu, 25 Juni 2011

gender

Yang namanya pernikahan,pasti semua nampak ingin sempurna. Mulai dari pesta, rumah yang akan ditinggali, dan pasangan yang mencintai. Dalam masa pacaran,semua juga nampak sempurna. Dilarang melakukan hubungan seksual karna bukan muhrim,yang ada dosa. Tapi tidak sedikit orang yang sudah melakukannya,tanpa memikirkan yang namanya dosa. Itu kembali ke pribadi masing-masing.


Karena hal-hal itulah,sekarang banyak wanita yang sudah tidak virgin lagi. Katanya udah biasa,hari giniii. Jika kita tela'ah lebih jauh,memang yang dirugikan adalah pihak wanita, karena pasti ada jejak yang tertinggal "tidak perawan" lagi. Namun, untuk laki-laki,tidak ada jejak yang tertinggal sedikit'pun. we all knew that..


Tapi sangat tidak adil. karena dalam sebuah pernikahan, banyak lelaki yang menginginkan pasangannya masih perawan. namun, tidak sedikit perempuan yang tidak peduli apakah pasangannya itu masih perjaka atau tidak. Yang penting seiman,bertanggung jawab, cinta dan sayang keluarga, that's it.!!


Itulah perbedaan pola pikir yang sangat signifikan antara laki-laki dan wanita..

Ketertarikan akan Dialek

Sangat suka sama dialek & bahasanya. Apalagi kalo denger bahasa itu di pergunakan utnuk ngobrol rame2, orang berantem mulut alias adu argument pake bahasa itu, gw juga suka ngedengernya. Walopun mungkin udah emosi sekali yang orang yang berantem itu, tapi menurut gw mereka belom masuk ke taraf emosi, hehehe, aneh sih. 
Apa mungkin sejak keccil gw udah ada di lingkungan orang2 yang mempergunakan bahasa itu. Ditambah lagi sejak kecil udah ‘suka’ sama orang dari daerah itu. Tetangga gw, temen bokap gw juga. Mereka sepengetahuan gw, baik pribadinya. Ada tetangga gw dulu, gw manggil dia dengan nama a’udin. Sejak kecil gw udah akrab banget sama dia. Mungkin karena gw gak punya kakak cowok, dan dia juga gak punya adik cewek. Ya udah, akhirnya kemana2 kadang kita berdua. Akrab banget deh. (jadi kangen sama a’udin). Entah ya, apa waktu itu gw udah tergolong suka sama a’udin atau Cuma simpati ajah. Tapi yang jelas, dia orang yang asik buat gw. 

Sekarang dia udah nikah dan udah punya anak. Sebelom a’udin, ada temennya bokap, biasa gw manggil om usdek. Dia baik banget sama bokap & keluarga gw. Ampe sekarang pun gw masih akrab ama om usdek itu, walaupun udah jarang ketemu. Nah mungkin dari pengalaman masa kecil gw itulah, terpatri di otak gw tentang orang sunda. Dan mungkin, dengan alasan itu pula’lah sampe sekarang gw tertarik sama orang dari suku sunda itu.