Sabtu, 26 Juli 2008

mereka telah merubahku

Aku disukai banyak orang. Aku bangga pada diriku sendiri. walaupun kini ada sebagian orang yang memandang sebelah mata atas diriku. Entah apa yang ada di pikiran mereka sewaktu mereka mengatakan “ih, apa bagusnya sih dia. Cuma modal dandanan heboh ditambah goyangan sedikit yang aduhai tapi banyak orang yang terkesima”. Mereka pikir gampang menjadi diriku. Sejujurnya, aku sedikit kecewa pada diriku sendiri Dulu aku tidak seperti ini. Dulu bisa di katakan aku sedikit lebih ‘berkelas’ lah di bandingkan diriku sekarang. Kreatifitas orang-orang untuk membuatku nampak beda dengan aku yang dulu telah membuat namaku tercoreng di lingkunganku bahkan di lingkungan orang lain. Itulah sebabnya kenapa sekarang aku mulai tidak disuka oleh beberapa kalangan.
“ah peduli kata orang apa, yang penting aku tidak berbuat hal yang merugikan mereka. Toh kalau mereka tidak suka, tinggalkan saja aku. Tidak usah kenal lagi denganku, aku juga tidak akan rugi. Masih banyak orang yang akan menyukaiku”. Kalimat itu sering kali wara-wiri di kehidupanku. Namun aku tidak mau egois, aku mau semua orang memandangku dengan pandangan seperti dulu pada saat aku belum ’terkontaminasi’ dengan kreatifitas orang-orang.
Aku sedih, kenapa saat ini orang memandangku dengan pandangan yang diikuti dengan pikiran negatif. Apa karena ada kaitannya dengan orang yang menggunakan aku.? Aku yakin sebetulnya tidak ada masalah dengan diriku, hanya saja orang yang menggunakan dirikulah yang seharusnya disalahkan. Karena, karena orang itulah sehingga aku seperti ini. Aku merasa terdiskriminasi. Saat ini aku ingin mengembalikan citra diriku kembali dihadapan mereka, dihadapan orang-orang yang memandang sebelah mata atas diriku. Aku sadar selama ini yang menyukaiku hanya kalangan tertentu, bisa dikatakan yang menyukaiku adalah orang yang ’tidak gaul’, katanya. Terus kenapa, salah? Kalian takut, kalau kalian menyukaiku kalian juga akan dianggap ’tidak gaul juga’..?
Aku tahu, di benak kalian sebetulnya kalian jaim, takut. Takut ditertawakan oleh teman-teman kalian apabila kalian menyukaiku, ya kan?
Hahaha....aku sedih melihat kalian. Sedih melihat kalian terjajah dengan perasaan kalian sendiri, dengan ego kalian dan orang-orang disekitar kalian. Namun, aku tidak bisa menyalahkan kalian yang tidak menyukaiku. Itu adalah hak kalian. Satu hal yang aku minta pada kalian, tolong jangan kucilkan aku, jangan bedakan aku. Aku tidak ingin dianggap ’anak bawang’ diantara teman-temanku. Memang aku tidak se-high class teman-temanku. Kadang aku iri pada mereka, pada teman-temanku. Yang selalu disukai banyak orang. Selalu muncul di Cafe. Bahkan hampir seluruh kalangan menyukainya. Sedangkan aku, kadang muncul dilapangan, sunatan atau di acara pesta pernikahan. Apakah aku bisa seperti teman-temanku. Dulu aku sempat setingkat dengan teman-temanku itu (sempat masuk cafe), tapi kenapa sekarang aku tertinggal jauh dibawah mereka. Beberapa tahun yang lalu, ada juga orang yang masuk di kehidupanku, masuk dalam diriku dan menjadikanku setingkat dengan teman-temanku. Aku bangga pada orang itu. Kita sebut saja orang itu ’si baik’.
Namun sekarang, orang yang masuk dalam diriku dalam kehidupanku, adalah orang yang telah membuatku jauh tertinggal dengan teman-temanku. Apa karena orang yang masuk kedalam dirikulah yang salah? Jika memang iya, aku sedih, dan aku tidak terima. Aku ingin kembali seperti dulu. Apa karena jaman yang telah berubah..? mmm...entahlah.
Namun, saat ini aku boleh sedikit bangga..walaupun sudah ada beberapa usaha yang dilakukan orang-orang untuk mengembalikan nama baikku lagi. Mulai dari ajang pencarian bakat atas diriku, sampai orang-orang yang pernah setia dengan teman-temanku kini mulai melirikku dan aku yakin, mereka mulai memperhitungkan kualitasku dan pasti akan bersamaku kelak,aku hargai usaha mereka, terima kasih.
Anyway, bukannya aku GR ya, tapi sudah banyak bukti nyata, contohnya saja seorang wanita cantik yang cukup cerdas rela banting stir untukku dan meninggalkan temanku yang notabene sudah melambungkan namanya. Banyak orang mempertanyakan kenapa dia harus banting stir? Ada yang mengatakan karna temanku sekarang sudah tidak laku lagi di pasaran, makanya dia berpaling padaku yang nyata-nyata selalu survive di segala jaman.
Ah, apapun alasannya aku tak peduli. Aku senang akhirnya aku sudah mulai dipandang oleh banyak orang. Dan aku berharap, orang yang telah ’mencoreng’ namaku segera insaf dan tidak ada lagi pengikutnya. Karena aku yakin, aku juga bisa ’diajak gaul’ seperti teman-temanku yang lain. Aku yakin aku bisa seperti dulu lagi.
Akhirnya, perkenalkan, aku adalah musik dangdut. Musik yang sempat membuat sebagian orang menganggap dirinya ’tidak gaul’. Musik yang selalunya diidentikan dengan orang awam, orang yang ’tidak gaul’. So what..?? Dangdut Is the music of my country gitu lho. Aku bangga sebagai musik dangdut. Namun aku kecewa, karena banyak artis yang menyalahgunakan musik dangdut. Musik yang sebetulnya tidak membutuhkan goyangan terlalu heboh dan vulgar, tapi sayang mereka terlalu mendramatisir goyangannya.
Sebenarnya tidak perlu seperti itu, ‘cause dangdut is the simple music Just singing and enjoy it, simple. Just Play the music and dancing.